Social Profiles

Jumat, 06 Juli 2012

Meditasi SEKSUAL


MEDITASI seksual merupakan upaya meningkatkan kualitas hubungan seksual melalui meditasi. Selain memperoleh energi seksual meditasi seksual juga dapat menyehatkan tubuh.

Metode ini mensyaratkan kondisi atau suasana ruangan yang hening disertai pencahayaan yang remang-remang. Sebelumnya komunikasikan terlebih dahulu kepada pasangan anda mengenai bagian tubuh mana yang tidak ingin disentuh oleh pasangan dan demikian juga sebaliknya pasangan terhadap anda. Hindari sentuhan pada alat kelamin, sesi ini merupakan tahap paling akhir.

Selanjutnya aturlah posisi duduk anda sehingga saling berhadapan. Fokuskan pikiran pada energi panas yang terkumpul di jari dan telapak tangan anda. Kemudian rabahlah bagian tubuh anda mulai dari kepala hingga kaki yang diikuti oleh pasangan terhadap bagian tubuh yang telah disentuh. Bila telah selesai lakukan hal yang sama pada pasangan anda.

Saat sentuhan terasa semakin menggairahkan teruskan ke tahap terakhir yaitu sentuhan pada alat kelamin. Bila anda berdua telah mencapai klimaks saling berpelukanlah untuk semakin memantapkan luapan energi seksual yang terjadi.
»»  BACA SELANJUTNYA

Rabu, 04 Juli 2012

Penyebab Gangguan Kesuburan Pria


Salah satu harapan pasangan suami istri adalah hadirnya buah hati. Sayangnya tak semua pasutri dapat memperoleh anak semudah yang diharapkan. Salah satu penyebabnya adalah karena gangguan kesuburan.Gangguan kesuburan ini dapat menimpa pria dan wanita. Kali ini kita akan membicarakan gangguan ketidak suburan dari sisi pria. Kira-kira apa ya penyebabnya?Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan seorang pria menjadi tidak subur. Semuanya berkaitan dengan masalah sperma. Apakah itu masalah kualitas dan kuantitas sperma, atau masalah penghantaran sperma untuk dapat masuk ke dalam saluran reproduksi wanita.

1. Gangguan proses penghantaran sperma
Gangguan ini dapat berupa gangguan pengisian, retrograde ejaculation, dan sumbatan pada aliran sperma. Gangguan pengisian adalah kondisi tidak terjadi pengisian cairan semen dan sperma tidak dapat keluar. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya, trauma pada daerah tulang belakang, penyakit neuropati diabetes, dan multiple sklerosis (degenerasi selubung saraf pada susunan saraf pusat) Retrograde ejaculation disebabkan oleh kerusakan pada persarafan di daerah tulang belakang karena kesalahan prosedur operasi sehingga merusak leher kandung kemih. Gangguan pada saluran bisa berupa sumbatan karena proses infeksi. Sumbatan tersebut dapat terjadi di tingkat vas deferens (saluran pengeluaran dari testis) atau pada epididimis (saluran tempat penyimpanan, penyaluran, dan pematangan spermatozoa,). Akibatnya, aliran sperma menjadi tidak lancar, dan sperma tidak dapat mencapai saluran reproduksi wanita. Aliran sperma juga terganggu pada pria yang tidak mempunyai vas defferens, yang merupakan kelainan kongenital. Selain itu impotensi pada pria juga bisa mengakibatkan infertilitas. Hal ini mudah dipahami karena impotensi mengakibatkan kegagalan penetrasi dari Mr P ke dalam Miss V. Padahal mekanisme tersebut merupakan sarana untuk menghantarkan sperma ke dalam Miss V. Dengan demikian, impontensi pada pria perlu ditangani secara serius agar masalah infertilitasnya dapat diatasi.

2. Varikokel
Varikokel merupakan pelebaran vena didaerah skrotum karena terganggunya aliran darah pada pembuluh darah di tempat tersebut. Akibatnya, darah terkumpul di daerah skrotum. Kondisi ini tentu saja berdampak buruk pada sperma. Karena dapat mengakibatkan aliran oksigen untuk sperma terganggu, sperma mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan kualitasnya menurun.

3. Kelainan pada semen
Bila semen terlampau kental, sulit bagi sperma untuk bergerak. Penyebab kelainan itu bisa bermacam-macam. Bisa dikarenakan faktor infeksi atau hal lain. Untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan teknik untuk meletakkan sperma langsung ke dalam uterus dengan menggunakan kateter. Teknik ini dinamakan Intrauterine Insemination (IUI).

4. Kriptorkidisme
Istilah ini merujuk pada kondisi seorang pria yang mengalami kelainan pada saat masih bayi. Testis yang seharusnya turun kedalam skrotum, tetap tertahan di dalam rongga abdomen (perut). Karena testis sangat peka terhadap suhu, maka dalam ruang yang tidak sesuai, fungsinya untuk memproduksi sperma juga akan terganggu. Dengan demikian, perlu diperhatikan bahwa bila testis bayi yang sudah berusia satu tahun belum turun ke dalam skrotum, perlu dilakukan tindakan operasi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Pada pria yang mengalami kelainan ini, otomatis produksi spermanya sangat terganggu dan fertilitasnya menurun.

5. Faktor imunologi
Seorang pria dapat memiliki kelainan dalam sistem kekebalan berupa terbentuknya antibodi yang dapat mengganggu sperma. Macam-macam penyebabnya, antara lain adalah trauma, infeksi pada testis, varikokel yang meluas, pembedahan pada testis, atau faktor lain yang tidak dapat dijelaskan. Adanya antibodi tersebut pada gilirannya akan mengganggu kinerja perjalanan sperma. Penetrasi sperma ke dalam saluran reproduksi wanita dapat terganggu. Juga dapat mengganggu sperma untuk dapat menembus zona pelusida (selaput luar sel telur). Selain itu antibodi tersebut juga dapat mengganggu proses penggabungan sel sperma dan sel telur. Bagi pria yang mengalami kelainan ini maka dapat dilakukan tindakan ICSI, yaitu penyuntikan sperma langsung ke dalam sel telur.

6. Kegagalan
Testis Menghasilkan SpermaPada beberapa pria, infertilitas yang dia alami merupakan akibat dari kegagalan testis memproduksi sperma. Hal itu terjadi karena epitel seminiferus merupakan tempat dimana sperma diproduksi mengalami gangguan dalam fungsinya. Terdapat kegagalan sperma untuk mencapai usia yang matang atau karena sel yang akan terbentuk menjadi sperma memang kurang, kondisi ini dikenal dengan hipospermatogenesis. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya abnormalitas genetik, faktor hormonal, atau karena varikokel

7. Gangguan Hormonal
Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna. Kondisi ini biasanya disebabkan karena penggunaan hormon steroid pada pria untuk memperbaiki bentuk tubuhnya (body building) baik digunakan secara oral atau suntikan.

8. Infeksi
Pada pria mungkin terjadi infeksi pada saluran reproduksinya. Hal ini dapat berupa prostatitis (infeksi prostat), epididimitis (infeksi di epididimus) atau orkitis (pada testis). Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria. Selain itu infeksi bakteri atau virus yang aktif terjadi dapat mengakibatkan efek yang buruk bagi produksi atau fungsi dari sperma itu sendiri. Salah satu reaksi tubuh akibat adanya proses infeksi adalah terbentuknya sel darah putih. Sel darah putih sendiri dapat memberi efek yang negatif bagi membran pada sperma, membuat sperma tersebut menjadi kurang aktif.Jika pada pemeriksaan cairan semen didapatkan sel darah putih atau bakteri lebih dari 1 juta/cc, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui jenis bakteri yang ada, meskipun pada pria itu sendiri tidak terdapat gejala terjadinya infeksi (infeksi asimptomatik). Jenis infeksi tersebut biasanya disebabkan oleh mikoplasma, ureaplasma, dan klamidia. Jika jenis mikrorganisme dan sel darah putih masih tetap ada/persisten, maka perlu dipertimbangkan penggunaan antibiotik.
»»  BACA SELANJUTNYA

Senin, 02 Juli 2012

Terapi Gelombang Radio untuk Atasi Ejakulasi Dini


Ejakulasi dini bisa saja diderita pria manapun. Seperti dilaporkan Fox News, ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang umum ditemukan pada 20-38 persen pria.

Kondisi ini biasanya terjadi karena faktor psikologis seperti depresi, khawatir tidak dapat memuaskan pasangan, kurang percaya diri, kurangnya komunikasi atau adanya konflik dengan pasangan.

Jika pasangan Anda termasuk pria yang mengalami ejakulasi dini, jangan cemas, sebuah penelitian mengungkap bahwa ejakulasi dini mungkin bisa diatasi dengan terapi panas dari gelombang radio.

"Kami sangat bangga karena ini adalah penelitian pertama di dunia," ujar J. David Prologo, ketua penelitian dan ahli Radiologi dari UH Interventional Radiologist.

Para peneliti dari University Hospitals Case Medical Center di Cleveland, Ohio melakukan studi percontohan pertama dengan menggunakan modulasi neurothermal yang bekerja melalui gelombang radio untuk mengurangi sensasi pada saraf.

"Ini adalah kondisi yang umum bagi pria yang memiliki keterbatasan. Jadi dengan adanya terapi ini, kita dapat menunjukan bahwa terapi lokal dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut," ungkapnya lagi.

Dalam penelitian ini, pasien akan menjalani CT Imaging untuk mengetahui posisi saraf belakang tulang panggul, di mana elektroda seukuran jarum akan dimasukkan ke dalamnya. Cara ini diharapkan akan memberikan dorongan sensasi saraf ke kulit Mr. Happy.

Setelah elektroda terpasang, gelombang radio akan mengalirkan getaran melalui elektroda untuk menguragi sensasi yang dibawa oleh saraf yang dituju.

Studi akan dicoba pada 22 pasien, untuk mengetahui keamanan dari prosedur ini.
»»  BACA SELANJUTNYA

Vitamin D Mengatasi Kanker Payudara


Resiko kanker payudara, berkaitan erat dengan paparan sinar matahari. Demikian yang terungkap dalam sebuah penelitian baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi vitamin D melalui asupan makanan dan paparan sinar matahari berkaitan dengan penurunan risiko kanker payudara. Paparan sinar matahari ternyata bukan hanya untuk mencegah gejala kanker payudara saja, tetapi pasien yang menjalani perawatan kanker payudara ternyata juga memerlukan vitamin D, yang salah satunya bisa didapat dari paparan sinar matahari. Baca Disini Selengkapnya

Seperti dilaporkan American Journal of Epidemiology, pemberian vitamin D dapat menekan terjadinya hormon reseptor kanker, yakni reseptor estrogen (ER) dan reseptor progesteron (PR).

Hormon reseptor dapat analog ke telinga dalam sel payudara yang akan mendengarkan sinyal dari hormon. Ketika sinyal memerintahkan tumbuh, sel kanker akan mengembangkan sel-sel payudara yang mengandung reseptor.

Kanker akan disebut ER-positive (ER +) apabila alasan kenaikan adalah hasil dari reseptor untuk hormon estrogen. Sementara itu, jika alasan untuk meningkat adalah adanya reseptor untuk hormon progresteron, disebut PR-positif (PR +).

Penelitian menghubungkan asupan vitamin D dengan kehadiran hormon reseptor itu dilakukan oleh Blackmore KM dan rekannya dari Mount Sinai Hospital di Ontario, Kanada.

Penelitian dilakukan dengan membandingkan 758 pasien kanker payudara dan 1.135 partisipan kontrol yang tidak memiliki penyakit. Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang asupan vitamin D mengalami 26 persen penurunan risiko tinggi kanker payudara, ER dan PR, dan 21 persen penurunan risiko tumor ER atau PR.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa vitamin D berkaitan dengan pengurangan risiko kanker payudara tanpa memandang apakah status tumor ER atau PR.

Vitamin D ditemukan dalam makanan seperti minyak ikan, makanan yang diperkaya, seperti jus, sereal, dan susu, dan diperoleh dengan cara lain, seperti paparan sinar matahari.

Mengobati berbagai jenis kanker dengan menggunakan berbagai bahan obat alami yang mudah Anda dapatkan, baca info tentang obat herbal untuk menyembuhkan kanker.
Sumber: Kompas.com
»»  BACA SELANJUTNYA

Minggu, 01 Juli 2012

Benarkah Kedelai Bisa Ganggu Sperma?


KONSUMSI makanan yang terbuat dari kedelai ternyata tak selalu memberi dampak positif, khususnya bagi kesehatan reproduksi pria.

Menurut riset terbaru yang dimuat jurnal Human Reproduction, konsumsi makanan yang mengandung kedelai dalam jumlah sedang dapat menurunkan konsentrasi sperma seorang pria. Tercatat ada penurunan sekitar 41 juta sperma per mililiter semen bila pria mengonsusmi satu porsi makanan setiap dua hari.

Penurunan jumlah sperma ini tentunya tidak akan membuat seorang pria sehat menjadi mandul. Namun, para ahli menyatakan, penurunan ini memberi dampak signifikan kepada pria yang memang sebelumnya memiliki konsentrasi sperma rendah.

Penulis laporan ini, seperti dikutip BBC mengatakan, hubungan antara kedelai dan rendahnya kuantitas sperma belum jelas. Tetapi spekulasi sementara adalah kandungan estrogen kedelai seperti yang terdapat pada tahu atau susu kedelai dapat mengganggu sinyal hormonal.

Sejumlah riset pada binatang sebelumnya telah mengindikasikan tingginya kandungan senyawa kedelai dapat memengaruhi tingkat kesuburan. Tetapi penelitian lain yang mengamati konsumsi kedelai pada manusia justru menunjukkan hasil yang bertolak belakang.

Para ahli dari Harvard School of Public Health melakukan riset terhadap 99 pria yang menjadi pasien klinik kesuburan di Massachusetts General Hospital pada tahun 2000-2006. Partisipan ini bersedia memberikan sampel semen. Para pria dibagi dalam empat kelompok dan dibedakan berdasarkan jumlah makanan kedelai yang dikonsumsi.

Ketika konsentrasi sperma pria yang paling banyak mengonsumsi kedelai dibandingkan dengan mereka yang konsumsinya sedikit, peneliti menemukan adanya perbedaan yang signifikan.

Konsentrasi sperma "normal" untuk seorang pria berkisar 80 hingga 120 juta per mililiter, dan rata-rata pria yang memakan kedelai dengan rata-rata satu porsi setiap dua hari ternyata konsentrasinya 41 juta lebih rendah.

Dr Jorge Chavarro, pemimpin riset ini, menegaskan, senyawa kimia dalam kedelai bernama isoflavon diduga dapat memengaruhi produksi sperma. Zat atau senyawa ini juga memiliki efek sama seperti halnya hormon estrogen pada manusia.

Dr Chavarro juga mencatat bahwa pria yang kelebihan berat badan atau mengidap obesitas tampaknya lebih rentan terhadap dampak ini. Hal ini dapat direfleksikan pada sebuah fakta bahwa tingginya kadar lemak dalam tubuh juga dapat meningkatkan produksi estrogen pada pria.

Walau begitu, studi ini mendapat komentar dari Dr Allan Pacey, pakar andrologi dari Universitas Sheffield Inggris, dikaitkan dengan fakta banyaknya pria di Asia mengonsumsi kedelai tetapi mereka tak punya masalah sama sekali dengan kesuburan. Konsumsi kedelai di beberapa wilayah Asia secara signifikan lebih tinggi dan bahkan melebihi batas maksimal yang ditemukan pada partisipan penelitian.

Dr Allan Pacey menyatakan kalaupun kedelai benar-benar memiliki efek detrimental terhadap produksi sperma, masalah kesuburan mungkin terjadi di wilayah Asia dan sejauh ini belum ada bukti hal itu terjadi.

"Kebanyakan pria selalu cemas apakah gaya hidup atau pola makan mereka dapat memengaruhi tingkat kesuburan dengan cara menurunkan jumlah kuantitas sperma. Kandungan estrogenik dalam makanan atau lingkungan telah mendapat sorotan selama bertahun-tahun. Tetapi, kebanyakan para ahli mengira bahwa bayi laki-laki yang terpapar estrogen dalam uterus sebelum lahir adalah mereka yang berisiko paling tinggi.

"Kami harus meneliti lebih saksama tentang diet para pria ketika dewasa meskipun faktanya bahwa ada sebagian besar warga dunia mengonsumsi kedelai sebagai diet utama mereka dan tampaknya tak punya masalah kesuburan dibanding mereka yang menerapkan pola diet Barat," papar Pacey.

Sumber: BBC
»»  BACA SELANJUTNYA

Awas, Kuman Gonore Makin Kebal Obat!


Penyakit menular seksual gonore atau lebih dikenal kencing nanah berpotensi menjadi resiten pada obat atau superbug bila dokter tidak menemukan cara baru untuk mengobatinya. Peringatan itu disampaikan Cathrine Ison, pakar gonore, dalam pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Manila, Filipina, pekan lalu.

"Bakteri penyebab gonore adalah bakteri yang sangat pintar. Jika kita tidak mencegahnya untuk beradaptasi, bukan tidak mungkin penyakit ini akan jadi penyakit infeksi yang sulit ditangani," kata Ison dari Britain's Health Protection Agency.

Gonore merupakan infeksi akibat kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Ciri penyakit ini, antara lain, pada pria keluar cairan kuning dari saluran kencing bercampur darah. Pada wanita, cirinya adalah merah pada mulut rahim dan panggul terasa sakit.

Jika tidak diobati, bakteri gonore akan menyebabkan penyakit peradangan pada pelvik, kehamilan di luar rahim (etopik), dan infertilitas pada wanita. Secara umum, WHO memperkirakan, sedikitnya terdapat 340 juta kasus penyakit menular seksual yang dapat diobati, termasuk sifilis, chlamydia, gonore, dan sebagainya, setiap tahunnya pada orang berusia 15-49 tahun.

Menurut Ison, insiden gonore tertinggi di dunia ada di negara subsahara Afrika dan Asia Tenggara. Pengobatan yang umum dipakai saat ini di sejumlah negara adalah menggunakan satu jenis antibiotik, yakni cefixime atau ceftriaxone.

Ison menambahkan, jenis (strain) bakteri gonore Neisseria mulai resisten dan tak lama lagi akan kebal pada berbagai antibiotik saat ini. "Cefixime dan ceftriaxone masih efektif, tetapi ada tanda-tanda bakteri mulai kebal, terutama pada cefixime," katanya.

Tanda-tanda gonore mulai resisten pada berbagai jenis obat (menjadi superbug) telah terlihat di Jepang. Pejabat kesehatan di sana menyarankan untuk menambah dosis antibiotik guna mengobati gonore meski masih memakai jenis antibiotik yang sama.

Tren resistensi bakteri gonore juga terjadi di Hongkong, China, Australia, dan beberapa negara di Asia. Ison mengatakan, cara terbaik untuk mengurangi risiko penularan gonorea adalah penggunaan kondom dan memakai dua jenis antibiotik yang berbeda untuk mengobati penyakit ini.

Cara pengobatan seperti itu juga dipakai dalam mengobati tuberkulosis dan cukup efektif sehingga bakteri lebih sulit menaklukkan jenis obat.

"Ada beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk gonore. Karena itu, menggunakan lebih dari satu jenis pada satu waktu mungkin bisa mencegah terjadi resistensi," papar Ison

sumber
»»  BACA SELANJUTNYA

Bagaimana Menentukan Masa Subur ?


Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti :

1. Perubahan suhu basal tubuh.
2. Perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks).
3. Perubahan pada serviks.
4. Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender).
5. Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

Seorang Wanita harus tahu!
seorang laki-laki selalu dalam keadaan subur, sedangkan kesuburan perempuan terjadi dalam suatu siklus.

Melalui pengalaman, fase subur dan fase tidak subur dalam siklus menstruasi dapat dinilai secara akurat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan dan menghindari kehamilan. Metode yang paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya perubahan suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks. Indikator-indikator ini secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status kesuburan secara akurat.

Selain suhu dan perubahan lendir serviks, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengetahui masa subur wanita, yaitu: indikator perubahan pada serviks, Metode Kalender, dan Indikator Minor Kesuburan.

Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:

Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi.
1. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.
2. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.
3. Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.
Dalam kesempatan ini, kita hanya akan membahas cara menentukan masa subur melalui perubahan lendir serviks.

Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva (alat kelamin luar) dan dicatat setiap hari. Perubahan lendir dapat juga diamati pada serviks dimana lendir tersebut akan muncul sehari sebelum muncul di vulva. Perubahan ini mungkin dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.

Lendir serviks ini dapat dikenali dengan rasa/sensasi, penampakan, dan tes dengan jari tangan.

Sensasi
Sensasi sangat penting dan sering merupakan hal tersulit untuk dipelajari. Ada atau tidaknya lendir dikenali dengan sensasi pada vulva. Sensasi mungkin merupakan rasa yang jelas tentang kering, lembab, lengket, basah, licin, atau lubrikasi.

Penampakan.
Kertas tisu putih dan lembut diusapkan pada vulva. Tisu akan basah dan bila ada lendir serviks, lendir akan terlihat menggumpal pada tisu. Warna lendir dicatat, mungkin berwarna putih, krem, buram, atau transparan. Lendir sering terlihat pula pada celana dalam, dalam kondisi kering sehingga karakteristiknya telah berubah.

Tes Jari.
Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang terdapat di atas tisu dengan cara mengambil lendir tersebut dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari. Dengan perlahan, jari telunjuk ditarik, untuk melihat elastisitas lendir. Lendir mungkin elastis, atau mudah pecah, atau lembut, licin seperti putih telur yang mentah. Elastisitas ini dikenal dengan nama efek Spin dan menunjukkan bahwa lendir subur.

TES 1
Sensasi pada vulva: Lembab atau lengket.
Tes dengan jari:
Penampakan: Lendir awal sedikit tebal, putih lengket, dan cenderung berbentuk tetap.

TES 2
Sensasi pada vulva: Basah
Tes dengan jari:
Penampakan: Lendir pada masa transisi jumlahnya meningkat, lebih tipis, berawan, dan sedikit elastis.

TES 3
Sensasi pada vulva: Licin
Tes dengan jari:
Penampakan: Lendir dengan kesuburan tinggi jumlah banyak, tipis, transparan, elastis (seperti putih telur yang mentah).

Pada pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:
1. Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada seorang perempuan dengan perempuan lain dan pada satu siklus dengan siklus yang lain.
2. Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir harus diperhatikan.
3. Jika menemukan kesulitan dalam mendeteksi lendir dari luar, kadang-kadang lebih mudah dikenali setelah berolahraga atau setelah buang air besar.
4. Kegel (gerakan mengerutkan otot panggul bagian bawah seperti menahan kencing) juga kadang membantu pengeluaran lendir
»»  BACA SELANJUTNYA

Minuman Bersoda Turunkan Jumlah Sperma


Pria yang mengonsumsi sekitar satu liter minuman bersoda setiap hari bisa membahayakan kehidupan seks mereka. Berdasarkan sebuah penelitian di Denmark, pria yang mengonsumsi minuman bersoda berlebihan bisa menurunkan jumlah produksi dan kualitas sperma.

Hasil penelitian itu menemukan, jumlah sperma pria yang rutin minum minuman bersoda hampir 30 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak. Penemuan ini terungkap berdasarkan studi di Denmark yang meneliti efek dari minuman ringan pada kesehatan pria.

Namun, penelitian ini juga menuai kontroversi. Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, minuman bersoda tidak terlalu mempengaruhi kesehatan reproduksi pria. Meski pria memiliki jumlah sperma yang sedikit, mereka tetap bisa memberikan keturunan.

Jika dikaitkan dengan kafein yang terkandung dalam minum bersoda, menurut peneliti kopi tidak berefek turunkan jumlah sperma. Jensen, pemimpin penelitian ini mengatakan, hanya sedikit penelitian yang melihat dampak kafein pada kesehatan reproduksi pada pria. Namun, efek buruk dari minuman bersoda akan meningkat jika gaya hidup peminumnya juga tidak sehat.

Lebih dari 2.500 pria muda dilibatkan dalam studi ini. Para partisipan yang tidak mengonsumsi minuman bersoda memiliki kualitas sperma lebih baik, yang rata-rata 50 juta sperma per mililiter semen dan cenderung memiliki gaya hidup sehat.

Sebaliknya, 93 partisipan yang minum minuman bersoda lebih dari satu liter sehari hanya 35 juta sperma per mililiter. Namun, mereka juga memiliki kebiasaan terlalu cepat, dan kurang asupan buah dan sayuran. Studi ini dipublikasikan dalam 'American Journal of Epidemiology
»»  BACA SELANJUTNYA

Atasi Masalah Hormonal dengan Makanan


Sebagian besar tahapan hidup perempuan diwarnai dengan peristiwa-peristiwa hormonal, mulai dari lahir, menstruasi, mengandung, melahirkan, hingga menopause. Itu mengapa perempuan rentan sekali mengalami berbagai masalah hormon seperti sindrom ovarium polikistik, endometriosis, dan kista ovarium. Ini semua berpusat pada ketidakseimbangan hormon estrogen.

Tapi sebenarnya hormon estrogen membuat kulit perempuan lebih halus dan lembut, serta melindungi pembuluh jantung kita. Jadi sebenarnya yang perlu kita lakukan adalah bagaimana agar metabolisme estrogen dalam tubuh bisa berjalan stabil. Dan menurut dr. Shannon Munkley, ND., naturopatik dari Canadian School of Natural Nutrition, makanan adalah cara paling efektif untuk menyeimbangkan metabolisme estrogen.

Munkley pun mengajak kita untuk berkenalan dengan makanan-makanan yang dapat menaikkan atau menurunkan hormon estrogen alias membuatnya tidak stabil.

Makanan yang menurunkan level estrogen 
Sayur-sayuran jenis brassica seperti brokoli, Brussels sprouts, kol
Sayur-sayuran berwarna hijau pekat 
Rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, basil, black pepper
Stoberi, peach, dan ceri 
Jus lemon 

Makanan yang menaikkan level estrogen
Produk olahan susu, gula rafinasi, makanan kaleng, kafein, alkohol dan obat-obatan.

Setelah membiasakan diri mengonsumsi makanan yang dapat membuat produksi estrogen lebih stabil, kita pun harus mengetahui faktor apa saja yang bisa membuat hormon menjadi tak seimbang. Faktor itu adalah :

1. Kegemukan.
2. Konsumsi Pil KB.
3. Stres. Hormon kortisol adalah salah satu reseptor yang membuat hormon progesterone ‘terpojok’, walhasil produksi estrogen menjadi berlebihan.
4. Paparan peptisida dari semprotan pembasmi hama, produk pembersih lantai, atau sisa peptisida yang menempel pada buah dan sayur
»»  BACA SELANJUTNYA