Social Profiles

Kamis, 18 Oktober 2012

Ini Penyebab Psikologis Perilaku Hiperseks



Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan bahwa kecanduan seks adalah sebuah kelainan, karena si penderita memiliki dorongan seksual tanpa henti di luar kendali mereka. Sampai saat ini, para peneliti sedang mendefinisikan apakah sebenarnya kecanduan seks, atau yang dikenal sebagai hiperseks itu.

"Seseorang yang sering melakukan hubungan seks, tidak akan didiagnosis sebagai penderita hiperseksual," kata peneliti dan juga psikolog, Rory Reid, dari University of California, Los Angeles. "Tapi orang yang melakukan aktivitas seksual secara berlebihan dan digunakan untuk mengatasi stres, hingga seks yang mengganggu kehidupan sehari-hari, dapat memenuhi kriteria sebagai penderita hiperseksual," tambahnya.

Peneliti menekankan, mereka tidak berusaha untuk mengubah perilaku umum, seperti melakukan banyak kegiatan seksual, atau menonton pornografi menjadi sebuah tanda seseorang mengalami kecanduan seks. Sebaliknya, orang dengan gangguan hiperseksual merasa keinginan seksualnya berada di luar kendali, dan bertindak sesuai dorongan seksual mereka, serta mengabaikan dampak yang mungkin terjadi.

"Mereka mungkin mempertimbangkan konsekuensinya, tapi entah mengapa merasa kebutuhan seksual menjadi lebih penting, dan memilih seks dalam situasi apapun," ucapnya seperti yang dikutip dari My Health News Daily.
Kesimpulan ini ditarik setelah para peneliti mewawancarai lebih dari 200 orang yang telah dirujuk ke klinik kesehatan mental. Sebanyak 134 dari pasien yang dirujuk untuk masalah seksual yang didiagnosis dengan gangguan hiperseksual.

Dokter juga meminta pasien untuk melaporkan perilaku yang yang paling bermasalah bagi mereka, termasuk masturbasi, melihat pornografi, hubungan seksual dengan orang dewasa, cybersex, phone sex, dan mengunjungi klub striptease.

Mayoritas orang yang didiagnosis dengan gangguan hiperseksual mengatakan sering bermasturbasi dan menonton pornografi. Beberapa pasien melaporkan kehilangan pekerjaan karena mereka tidak bisa menahan diri dari perilaku-perilaku tersebut di tempat kerja.

Ketika ditanya mengenai apakah orang yang memiliki gangguan hiperseksual cenderung tidak setia pada pasangannya, Dr. Reid mengatakan, "Memiliki gangguan tersebut tidak membantu mereka terhindar dari konsekuensi, seperti perceraian, tetapi menguntungkan bagi mereka ketika mereka ingin mendapatkan bantuan dan menginginkan perubahan."

»»  BACA SELANJUTNYA

Menghasilkan Anak Lewat Sperma Buatan



Saat ini, semakin banyak pria yang tidak subur akibat gaya hidup makin tak sehat. Alhasil, banyak yang kesulitan untuk memiliki keturunan dan harus menghabiskan biaya cukup besar untuk mendapatkannya

Di negara maju, penggunaan sperma donor kerap dijalankan untuk mendapatkan keturunan. Sementara itu, di Indonesia, teknologi bayi tabung untuk mempermudah mendapatkan keturunan juga makin berkembang.
Keberhasilan bayi tabung itu tergantung dari kualitas sperma yang dihasilkan. Karena itu, para peneliti asal Jerman dan Israel telah mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan keberhasilan tersebut.

Logikanya, pria yang tidak subur akan menghasilkan sperma bagus dalam jumlah yang sangat sedikit. Karena itu, dibutuhkan cara agar jumlah sperma yang bisa membuahi sel telur meningkat.
Seperti dilansir dari Daily Mail, para peneliti mencoba untuk menumbuhkan sperma dari beberapa sel di piringan laboratorium. Meski awalnya hal ini dilakukan pada sel germinal yang diekstrak dari testis tikus percobaan, para peneliti yakin teknik yang sama juga akan bekerja pada manusia.

Sel-sel germinal diketahui merupakan sel pada testis yang bertanggung jawab memproduksi sperma. Para peneliti menumbuhkan sperma dari sel germinal pada senyawa spesial yang disebut dengan agar-agar dari jeli untuk menciptakan lingkungan yang sama seperti di dalam testis.

"Saya yakin bahwa ini akan berhasil menumbuhkan sperma manusia secara rutin dengan mengekstraksi sel-sel jaringan germinal dan menstimulasi produksi sperma di laboratorium," ujar Profesor Mahmoud Huleihel, dari Universitas Ben Gurion di Beersheba, Israel.

Diterbitkan pada Asian Journal of Andrology, Profesor Huleihel mengakui bahwa mereka telah berhasil menciptakan sperma yang sehat dan tidak rusak secara genetis dari tikus percobaan. Namun, "Memerlukan beberapa tahun untuk mengadaptasi teknik ini pada manusia untuk menciptakan sperma manusia yang berkualitas."

Masalah infertilitas pria telah berkembang selama 50 tahun terakhir dan diikuti dengan penurunan besar pada jumlah sperma pada pria. Tak hanya karena gaya hidup tidak sehat, pengaruh lingkungan seperti polusi dan hormon wanita dalam kemasan plastik ikut menyebabkan masalah ini semakin berkembang.
"Bahkan, dengan teknologi microsurgical, masih terdapat ribuan pria yang tidak dapat memiliki keturunan kecuali dengan mengambil donor sperma dari pria lain," ujar urologis dari Rumah Sakit Epsom, Gordon.

»»  BACA SELANJUTNYA

Agar Tak Langsung Terlelap Usai Bercinta



Tertidur pulas usai bercinta masih menjadi masalah terbesar yang menyebabkan retaknya pola bercinta bagi jamak pasangan. Padahal, hal ideal yang ingin dilakukan adalah bermesraan dengan pasangan. 

Dengan kejadian ini, tak sedikit dari pria atau wanita yang enggan melakukan hubungan intim bersama dengan pasangannya. Mereka lebih memilih untuk tidur dibandingkan berhubungan intim dengan pasangan yang mudah tidur usai bercinta. 

Demi mendapatkan sisi romantis usai bercinta, Anda dapat melakukan beberapa tip dibawah ini, seperti dikutip dari laman Times of India :

1. Jangan buru-buru angkat kaki dari tempat tidur
Ketika mencapai klimaks, terutama pria, sebaiknya jangan terburu-buru melakukan hal yang membuat pasangan Anda tak nyaman. Hal pertama yang harus dihindari adalah jangan lekas memejamkan mata. Misalnya, meninggalkan tempat tidur untuk ke kamar mandi, memeriksa telepon genggam, atau hal lainnya.
2. Menjaga kontak tubuh
Ada penelitian yang mengatakan bahwa wanita cenderung menginginkan sejumlah aktifitas 'hangat' usai bercinta. Misalnya memberikan pelukan dan kecupan mesra, sambil membicarakan hal seputar 'adegan' yang baru saja Anda lakukan. 

3. Morning sex
Usai bercinta di malam hari, Anda dapat kembali merayu pasangan Anda, untuk melakukan morning sex. Selain menciptakan sensasi berbeda, morning sex juga berguna untuk mencapai kedekatan emosional bersama pasangan. Berikan kejutan-kejutan di pagi hari, misalnya dengan menggunakan lingerie favorit suami.

»»  BACA SELANJUTNYA

Agar Wanita Mampu Rengkuh Klimaks



Ketidakmampuan merasakan orgasme adalah salah satu masalah yang dialami wanita selama hubungan intim. Pakar seks Dr Rajan Bhonsle B mengatakan penyebabnya bermacam-macam.

"Ini bisa saja berasal dari penolakan dari diri sendiri yang mendalam tentang seksualitas, atau dari hasil pendidikan moralistik," katanya seperti ditulis dalam Times of India. 

Bagi Anda yang ingin mencapai orgasme selama bercinta, Bhonsle memberi beberapa saran, yaitu:

Multiple Orgasm
Pada dasarnya, intensitas orgasme tiap wanita berbeda-beda. Jumlah rangsangan yang diperlukan untuk memantik orgasme pun berbeda. Untuk mencapai multiple orgasm, sebisa mungkin pria mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya ketika Anda akan melakukan aktifitas seksual. 

Di samping itu, wanita juga harus bisa bersikap rileks dan jangan merasakan ketegangan. Ketika Anda merasa hal ini, tentunya rasa nikmat tak dapat Anda raih. 

Disfungsi Seksual
Kelainan Gairah Seksual Pada Wanita (FSAD) dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor psikis dan fisik. Jamak yang menjadi penyebab utama adalah faktor psikis, yaitu depresi dan stres. Jika hal ini terjadi, wanita akan lebih mudah mengalami penurunan gairah seksual dan penurunan libido. 

Sedangkan faktor fisik, bisa disebabkan karena kurangnya hormon estrogen, khususnya pada wanita menopause yang menyebabkan area vagina kekurangan pelumas. Penyebab tersebutlah yang kemudian dapat menimbulkan ketidakmampuan seorang wanita mencapai klimaks. 

Pengobatan
Banyak jalan menuju Roma. Nampaknya peribahasa ini dapat menjadi patokan Anda untuk mencapai orgasme. Wanita yang merasa kesulitan mencapai orgasme dalam istilah medis disebut sebagai anorgasmia. Namun untuk memastikan hal ini, Anda dapat memeriksakan ke dokter. 

Jangan malu untuk mencari informasi mengenai masalah orgasme. Namun sebelum itu, Anda dapat mencoba cara lain, seperti mencari tahu kiat khusus meningkatkan gairah seksual, dan Anda dapat mencarinya di buku-buku terkait hal seksualitas.

»»  BACA SELANJUTNYA

Makan Ikan Saat Hamil Pangkas Risiko Hiperaktif Anak



Jumlah asupan ikan selama masa kehamilan dapat memengaruhi kemungkinan anak mengalami gangguan konsentrasi atau hiperaktif (ADHD). Berdasar studi terbaru Boston University School of Public Health, makan ikan dua kali seminggu berkaitan dengan 60 persen risiko lebih rendah mengalami gejala mirip ADHD.  

Namun yang paling penting adalah jenis ikan yang dikonsumsi. Beberapa jenis ikan seperti tuna dan todak memiliki tingkat merkuri tinggi juga terkait risiko tinggi ADHD. Antara lain sulit berkonsentrasi, gelisah dan mudah terganggu. 

"Pesan pentingnya adalah makan ikan," kata asisten profesor Sharon Sagiv, penulis utama studi  yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine seperti dilansir Daily Mail.

Namun dia mengingatkan agar wanita hamil menghindari ikan besar seperti tuna dan todak yang umumnya mengandung merkuri paling tinggi. Sebaiknya pilih salmon dan haddock.

Kebanyakan anak di Inggris didiagnosis ADHD antara usia tiga sampai tujuh tahun. Anak laki-laki lebih sering mengalami gangguan yang menyebabkan kesulitan belajar dan gangguan tidur.

Selama riset, peneliti mengikuti perkembangan 788 anak yang lahir di Massachusetts antara 1993 dan 1998. Mereka memeriksa sampel rambut para ibu setelah melahirkan untuk menguji kadar merkuri. Masing-masing ibu juga diberikan buku harian untuk mengetahui berapa banyak ikan yang diasup selama hamil. Saat anak berumur delapan tahun, peneliti mengamati perilaku anak untuk mendeteksi berapa anak yang mengalami gejala mirip ADHD.

Hasilnya, peneliti menemukan satu mikrogram merkuri per gram rambut ibu-- setara delapan kali tingkat rata-rata merkuri wanita normal-- akan terjadi peningkatan 60 persen risiko anak mereka menunjukkan perilaku mirip ADHD. Selain itu, anak dari ibu yang mengkonsumsi ikan dua kali seminggu mengalami penurunan risiko 60 persen mengalami perilaku impulsif dan hiperaktif

»»  BACA SELANJUTNYA

Tidur Telentang untuk Ibu Hamil Membahayakan Janin?



Posisi tidur wanita saat hamil ternyata juga bisa mempengaruhi kondisi kelahiran bayi. Dan sebuah penelitian baru mengungkap,  wanita hamil yang sering tidur dengan kondisi telentang, enam kali lebih mungkin untuk memiliki bayi lahir dalam kondisi meninggal dunia. 

Para ahli menyatakan, kondisi ini bisa terjadi, karena posisi tidur telentang bisa mengurangi aliran darah melalui pembuluh darah besar yang memasok darah ke rahim.

Seperti dikutip laman Daily Mail, penelitian ini terungkap, setelah para ahli melakukan studi selama lima tahun. Ibu hamil yang tidur telentang menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar di Australia, juga dapat meningkatkan risiko keguguran.

Penelitian, yang dikenal sebagai Sydney Stillbirth Study ini melibatkan 295 perempuan hamil dari delapan rumah sakit di seluruh Australia.

Peneliti utama Dr Adrienne Gordon, dari Sydney Royal Prince Alfred Hospital, mengatakan penelitian sebelumnya juga telah menyatakan, bahwa posisi tidur telentang jika dilakukan dalam waktu yang lama bisa juga menyebabkan aliran darah terbatas untuk bayi.

Sama halnya, dengan wanita yang tidak tidur di sisi kiri tubuh mereka di hari-hari jelang kelahiran, mereka, juga memiliki risiko dua kali lipat melahirkan bayi yang meninggal dibanding mereka yang tidur di sisi kiri tubuh. 

Diperkirakan bahwa tidur dalam posisi  di kanan atau juga dengan posisi telentang, sama-sama bisa mengurangi aliran darah melalui pembuluh darah besar dari kaki ke jantung, yang mempengaruhi pasokan ke rahim.

Meski hasil penelitian ini banyak membuat wanita merasa khawatir, namun, para peneliti menyatakan, rata-rata ibu hamil justru tidur dengan posisi menghadap sisi kiri. 

"Tiga perempat wanita hamil kebanyakan tidur di sisi kiri. Ini lebih tinggi dari pada wanita yang tidak hamil," kata peneliti. 

Ini mungkin saja sebagai saran baru, agar secara naluriah, ibu hamil, bisa memilih posisi tidur yang terbaik untuk bayi.

Dan menurut survei di Inggris, ada sekitar 4.000 bayi dilahirkan setiap tahun. Dan 11 bayi lahir dengan kondisi meninggal setiap hari di Inggris. Namun, hampir setengah dari bayi yang meninggal saat lahir, tidak diketahui langsung penyebab pastinya. 

Sepuluh persen dari bayi lahir dengan kondisi mati juga ditemukan memiliki semacam kelainan dan kemungkinan penyebab lain kematian pada bayi juga termasuk masalah dengan kesehatan ibu atau masalah dengan plasenta, yang menghubungkan suplai darah bayi ke ibu.

Stillbirth Foundation Australia, yang mendanai pekerjaan Dr Gordon, juga mengatakan, bahwa penelitian ini bisa dibilang unik, sebab, juga melibatkan perempuan yang memiliki usia kehamilan lebih dari 32 minggu. 

"Sekitar 40 persen wanita yang melahirkan setelah usia kandungan 32 minggu, rata-rata bayi yang lahir dinyatakan sehat dan tidak ada penjelasan medis mengapa mereka meninggal," kata Direktur Berita Kesehatan MSN, Selandia Baru, Emma McLeod.

Selain posisi tidur, faktor risiko yang signifikan menjadi penyebab bayi lahir dalam kondisi meninggal, juga termasuk soal kondisi gerakan bayi. Jika gerak bayi selama dalam kandungan menurun, hal ini juga perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan bayi lahir dalam kondisi mati. "Kami menemukan hubungan antara gerakan menurun dan bayi lahir mati," kata Dr Gordon.

Dari hasil penelitian ini, para ahli pun mengimbau, agar para ibu, tidak terlalu khawatir dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Sebab, para ahli pun menyatakan, bahwa 20 persen dari 4.000 bayi lahir mati yang terjadi setiap tahun di Inggris tetap tidak dapat dijelaskan, dan mereka, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mengapa kelahiran mati terjadi.

"Ini merupakan penelitian observasional, tak satu pun yang dapat menunjukkan sebab dan akibat. Semua hal ini menunjukkan sebuah asosiasi," kata pemimpin penelitian  Tomasina Stacey menambahkan.

Janet Scott, manajer penelitian  di Sands juga menyatakan,"Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang sangat kecil dari ibu dan kami merasa penyelidikan lebih lanjut pada skala yang lebih besar diperlukan sebelum hubungan antara posisi tidur dan bayi lahir dengan kondisi mati benar-benar dapat disimpulkan.

»»  BACA SELANJUTNYA