Social Profiles

Kamis, 01 November 2012

Ternyata Wanita Jarang Pakai Kontrasepsi Jika Sedang Depresi & Stres



Penggunaan kontrasepsi penting untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual dan kehamilan yang tak diinginkan. Kesadaran akan penggunaan kontrasepsi ini ternyata dipengaruhi juga oleh kondisi mentalnya. Wanita yang stres dan depresi cenderung lalai akan masalah ini.

Penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki gejala depresi dan stres berat sampai ringan lebih kecil kemungkinannya menggunakan kontrasepsi setiap kali berhubungan seks. Wanita yang mengalami depresi atau stres juga cenderung tidak menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan wanita yang tidak depresi.

Temuan yang disajikan dalam pertemuan tahunan America Public Health Association ini menyarankan bahwa wanita yang memiliki masalah kesehatan mental sebaiknya mendapat perhatian serius mengenai penggunaan kontrasepsi dan seks yang aman.

"Kehamilan yang tidak diinginkan bagi para perempuan bisa menyebabkan hal yang lebih buruk. Wanita pengidap depresi dan stres yang tidak ingin hamil dalam waktu dekat sebaiknya memilih kontrasepsi jangka panjang," kata peneliti, Kelli Stidham Hall dari University of Pusat Studi Kependudukan Michigan seperti dilansir Live Science, Kamis (1/11/2012).

Kontrasepsi jangka panjang yang disarankan misalnya adalah IUD, metode pengontrol kehamilan yang sangat efektif tanpa perlu digunakan setiap hari atau setiap kali mau berhubungan seks.

Hall dan rekannya menganalisis informasi dari 689 orang wanita berusia usia 18 - 19 tahun yang tidak hamil di Michigan. Peserta diminta menjawab pertanyaan tentang kesehatan mentalnya. Peserta juga diminta mengisi jurnal mingguan yang mencakup jumlah hubungan seks yang dilakukan dalam sepekan terakhir dan penggunaan kontrasepsi.

Sekitar 25 persen wanita memiliki depresi sedang sampai parah dan 25 persen memiliki stres dalam taraf sedang sampai berat. Secara keseluruhan, wanita menggunakan kontrasepsi secara konsisten selama 72 persen dari waktunya. Bentuk yang paling banyak digunakan adalah pil dan kondom.

Pada wanita depresi, kemungkinan menggunakan kontrasepsi secara rutin setiap minggu ternyata 47 persen lebih rendah ketimbang wanita yang hanya mengalami depresi ringan. Pada wanita yang mengalami stres, kemungkinan menggunakan kontrasepsi secara rutin lebih parah, yaitu 69 persen lebih rendah.

"Wanita depresi dan stres mungkin memiliki masalah sosial, misalnya pengangguran, yang dapat mengganggu kemampuannya untuk menggunakan kontrasepsi secara efektif. Selain itu, masalah kesehatan mental juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membuat keputusan," kata Hall.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.